Cikarang berbeda dengan ibu kota kabupaten lain yang biasanya hanya berupa kota kecil yang diperuntukan sebagai pusat pemerintahan. Kota Cikarang lebih daripada itu. Di Kota Cikarang kita bisa menjumpai pemandangan gedung-gedung pencakar langit layaknya seperti kota metropolitan.
Mungkin masih banyak yang ingat dengan proyek Meikarta. Dulu iklannya sering kita jumpai diberbagai media. Meikarta adalah proyek kota terencana yang dimiliki oleh PT Lippo Karawaci tbk. Proyek ini secara resmi diluncurkan pada 17 Agustus 2017. Proyek Meikarta ini dibangun di wilayah Cibatu, Cikarang Selatan.
ilustrasi Proyek Meikarta yang dibangun di Cikarang Selatan (bisnis.com) |
Seiring perkembangannya, proyek Meikarta mengalami sejumlah masalah. Mulai dari masalah perizinan hingga kasus suap. Meski banyak diterpa isu miring, pembangunan proyek Meikarta terus berlanjut. Ribuan unit apartemen telah diserahterimakan kepada pemilik.
Proyek Meikarta berhasil memberikan kesan metropolis untuk Kota Cikarang karena banyaknya gedung yang mereka bangun. Meikarta sendiri menargetkan akan membangun 100 gedung pancakar langit dengan ketinggian 35-46 lantai.
Sebenarnya masih banyak gedung-gedung pencakar langit lainnya di Kota Cikarang selain Meikarta. Diantaranya adalah Pollux Chadstone, The Oasis Mahogany Cikarang, Trivium Terraca Apartment dll. Jadi dari jumlah kepemilikan gedung-gedung pencakar langit, Cikarang sudah mengungguli beberapa kota otonom dengan populasi yang lebih besar. Padahal seperti yang kita tahu, status Cikarang hanya ibu kota kabupaten.
Tentunya bukan tanpa alasan mengapa banyak pengembang memilih membangun pencakar langit di Kota Cikarang. Pada dasarnya Cikarang memang memiliki potensi perekonomian yang besar. Di kota ini terdapat kawasan industri Jababeka yang merupakan salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia. Kawasan industri Jababeka dikenal juga dengan nama Kota Jababeka. Kawasan industri ini mampu menarik banyak investor baik lokal maupun internasional.
Berkat adanya Kota Jababeka dan beberapa kawasan industri lainnya, menjadikan Cikarang sebagai salah satu pusat manufaktur terbesar di Indonesia. 30 persen investasi asing yang masuk ke Indonesia memilih Cikarang sebagai lokasi untuk menanamkan modal. Berbagai industri yang ada di Cikarang memberikan kontribusi 40 persen dari total ekspor Indonesia.
Ketersediaan sistem transportasi yang memadai juga semakin mendorong pesatnya perkembangan Kota Cikarang. Cikarang merupakan salah satu wilayah penyangga Kota Jakarta. Saat ini antara Kota Cikarang dan Kota Jakarta sudah terhubung langsung oleh KRL (Kereta Rel Listrik). Pilihan untuk menjangkau Cikarang juga semakin beragam setelah adanya LRT (Light Rail Transit). Walaupun LRT hanya sampai Stasiun Jati Mulya di Kota Bekasi, namun dari sana terdapat beragam pilihan moda transportasi menuju Kota Cikarang.
Kehadiran tol Cimanggis - Cibitung juga akan berdampak positif terhadap perekonomian Cikarang. Tol yang masih tahap kontruksi ini merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2). Dengan adanya jalan tol tersebut akan melancarkan pengiriman barang dari hasil industri Cikarang ke pelabuhan atau bandara, baik untuk tujuan regional ataupun global.
Dengan melihat kondisi dan perkembangan Cikarang, rasanya kota ini sudah sangat layak untuk menjadi kota otonom. Kalau kita gabungkan populasi dari semua kecamatan di Cikarang, jumlahnya melebihi 600 ribu jiwa. Tentunya jumlah tersebut akan terus meningkat karena tingginya aktivitas perekonomian di Cikarang.
Referensi :
- https://m.antaranews.com/berita/4032357/cikarang-daerah-penyangga-yang-menjadi-nadi-ekonomi
- https://bekasikab.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTMwIzI=/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-dan-jenis-kelamin-di-kabupaten-bekasi.html
- https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cikarang_(kota)