Pulau Kalimantan dipilih oleh pemerintah Indonesia sebagai lokasi untuk ibu kota baru Indonesia. Pemerintah Indonesia menamai ibu kota baru tersebut dengan nama IKN atau Ibu Kota Nusantara. Hadirnya IKN disebut-sebut akan memberikan dampak positif terhadap pemerataan pembangunan di Indonesia.
Sebelumnya status ibu kota Indonesia dipegang oleh Kota Jakarta. Selain berstatus sebagai ibu kota negara, Jakarta juga memegang status sebagai kota terbesar di Indonesia. Jakarta akan tetap menjalankan roda pemerintahan Indonesia sebelum adanya keputusan presiden (kepres) tentang penetapan pemindahan ibu kota Indonesia ke IKN.
|
ilustrasi pelaksanaan upacara bendera HUT kemerdekaan Indonesia di IKN (setneg.go.id) |
Beberapa pihak memandang skeptis terhadap penetapan IKN sebagai ibu kota Indonesia. Ada yang mengatakan IKN sepi investor, proyek mangkrak dll. Padahal sebenarnya ada beberapa keuntungan apabila ibu kota Indonesia dipindahkan ke IKN. Setidaknya ada 5 keuntungan bagi Indonesia apabila pusat pemerintahan dipindahkan ke IKN. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 5 keuntungan memindahkan pusat pemerintahan Indonesia dari Jakarta ke IKN.
Mengurai kepadatan penduduk Kota Jakarta
Selama ini pembangunan di Indonesia terlalu terpusat di Kota Jakarta. Itulah yang menyebabkan perkembangan Kota Jakarta jauh lebih signifikan dibandingkan kota lainnya di Indonesia. Hal ini juga berdampak terhadap pertumbuhan penduduk Kota Jakarta yang melonjak tajam.
Berdasarkan data dari situs resmi Badan Pusat Statistik, populasi Kota Jakarta untuk tahun 2023 sudah menyentuh 10.672.100 jiwa. Dengan demikian Jakarta merupakan satu-satunya Kota di Indonesia yang memiliki populasi diatas 10 juta jiwa.
Besarnya jumlah populasi menimbulkan berbagai masalah seperti kemacetan, kesembrawuran dan permasalahan sosial. Dengan adanya IKN, kepadatan penduduk di Kota Jakarta bisa sedikit berkurang. Jakarta juga akan terbebas dari kesibukan urusan kenegaraan. Para pejabat, ASN pemerintah pusat dan perwakilan negara-negara sahabat otomatis akan angkat kaki dari Kota Jakarta.
Mengakselerasi pembangunan di Pulau Kalimantan
Kalimantan dikenal sebagai pulau yang kaya akan sumber daya alam. Meskipun kaya, namun pembangunan di Pulau Kalimantan belum terlalu maksimal. Masih kalah bila dibandingkan dengan Pulau Jawa dan Sumatera.
Adanya IKN akan mempercepat pembangunan di Pulau Kalimantan. Tentunya pemerintah Indonesia akan memaksimalkan konektivitas antara IKN dengan kota-kota lainnya di Pulau Kalimantan. Jadi IKN tidak menjadi kota yang terisolasi.
Sebelum adanya IKN, sejumlah proyek infrastruktur di Pulau Kalimantan hanya sebatas wacana. Contohnya adalah infrastruktur rel kereta api. Namun setelah adanya IKN, upaya untuk mewujudkan hadirnya rel kereta api di Pulau Kalimantan mendekati kenyataan. Dilansir cnbcindonesia.com, beberapa proyek rel kereta api yang berkaitan dengan IKN akan dimulai tahun 2025. Ada 4 proyek rel kereta api yang akan dibangun, yaitu kereta bandara, kereta Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), perkotaan di dalam Kalimantan dan intercity.
Mewujudkan ibu kota negara yang aman dan nyaman
Jakarta dengan segala permasalahannya tentunya bukanlah kota yang ideal sebagai ibu kota negara. Ibu kota negara harusnya memberikan rasa yang nyaman dan jauh dari segala permasalahan. Karena itulah IKN yang sedang dibangun oleh pemerintah Indonesia hanya difokuskan sebagai pusat pemerintah saja. Untuk urusan bisnis kemungkinan akan diarahkan ke daerah penyangga seperti Balikpapan.
Hal ini tentunya memiliki situasi yang berbeda dengan Kota Jakarta. Saat ditetapkan sebagai ibu kota Indonesia, Kota Jakarta juga tumbuh menjadi kota bisnis utama di Indonesia. Hal ini membuat Kota Jakarta tumbuh menjadi kota metropolitan dengan segala permasalahannya. Belajar dari hal tersebut, pemerintah Indonesia tidak ingin melakukan kesalahan serupa. Makanya IKN hanya akan diperuntukan sebagai pusat pemerintahan.
Memecah konsentrasi musuh apabila menyerang Indonesia
Menjadikan Jakarta sebagai kota bisnis dan IKN sebagai pusat pemerintahan merupakan langkah yang tepat bagi Indonesia. Seandainya ada negara musuh ingin menyerang Indonesia, fokus mereka akan terpecah. Apakah mereka harus menyerang IKN yang merupakan roda penggerak pemerintahan, atau menyerang Jakarta yang menjadi pusat perekonomian utama di Indonesia. Apabila ingin menyerang keduanya tentunya akan memerlukan biaya yang lebih besar bagi musuh.
Meningkatkan daya tawar Indonesia di Pulau Kalimantan
Pulau Kalimantan dimiliki oleh 3 negara sekaligus, yaitu Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Selama ini wilayah Indonesia di Pulau Kalimantan dianggap lebih tertinggal dibandingkan wilayah Malaysia dan Brunei, terutama di perbatasan. Dengan adanya IKN, tentunya posisi Indonesia lebih diperhitungkan lagi. Apalagi akan ada sejumlah pembangunan yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menopang IKN sebagai ibu kota negara.
Daya tawar Indonesia di Pulau Kalimantan akan lebih meningkat setelah adanya IKN. Negara seperti Malaysia tentunya akan berpikir dua kali apabila ingin melakukan sengketa wilayah dengan Indonesia di Pulau Kalimantan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar