Terlengkap dalam menyajikan informasi seputar kota-kota di Indonesia

Keunggulan Kereta Api Pertama di Pulau Sulawesi yang Menghubungkan Makassar-Parepare

Sulawesi menjadi pulau ketiga di Indonesia yang memiliki infrastruktur kereta api setelah Pulau Jawa dan Sumatera. Jalur kereta api pertama di Pulau Sulawesi mulai beroperasi pada tahun 2023 silam dan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi. Karena masih baru dan hanya memiliki satu jalur saja, tentunya infrastruktur kereta api Sulawesi masih kalah masif bila dibandingkan dengan Pulau Jawa dan Sumatera.

Armada kereta api yang digunakan untuk rel Makassar-Parepare
Armada kereta api yang digunakan untuk rel Makassar-Parepare (tribunnews.com)

Jalur kereta api pertama di Pulau Sulawesi ini menghubungkan Kota Makassar-Parepare. Panjang lintasannya adalah 145 km dan menelan biaya sekitar Rp9,8 triliun. Peletakan batu pertama pembangunan jalur kereta api ini dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2014. Meski saat ini hanya memiliki jalur tunggal, namun lahan yang disiapkan dapat dibangun untuk jalur ganda. 

Kereta api Sulawesi ini memiliki sedikit perbedaan bila dibandingkan kereta api Sumatera dan Jawa. Pemerintah sengaja membuat kereta api Sulawesi berbeda karena tidak ada potensi untuk tersambung di masa depan dengan kereta Sumatera atau Jawa. Perbedaan tersebut boleh dibilang merupakan sebuah keunggulan dari kereta api Sulawesi.

Seperti yang kita singgung sebelumnya, jalur kereta api yang ada di Pulau Sulawesi saat ini menghubungkan Kota Makassar-Parepare. Jalur Makassar-Parepare merupakan tahap pertama dari proyek kereta api Trans-Sulawesi. Bila selesai keseluruhannya, kereta Trans-Sulawesi akan menghubungkan Kota Makassar hingga Manado dengan panjang lintasan yang mencapai 2.000 km. 

Keunggulan dari kereta api Sulawesi ini adalah memiliki lebar sepur 1.435 mm. Ukuran tersebut dikenal juga dengan sebutan standard gauge. Standard gauge ini merupakan lebar sepur yang umum digunakan di dunia. Sementara lebar sepur yang umum digunakan di Indonesia adalah 1.067 mm atau dikenal dengan nama narrow gauge. Contohnya seperti yang terdapat di Pulau Jawa dan Sumatera. Lebar sepur di Pulau Jawa dan Sumatera sengaja dibuat seragam karena ada potensi jalur kereta api dikedua pulau ini terhubung di masa depan.

Karena relnya lebih lebar, kereta api Sulawesi mampu mencapai kecepatan maksimal yang lebih tinggi dibandingkan kereta api di Jawa dan Sumatera. Umumnya kereta api di Jawa dan Sumatera hanya memiliki kecepatan maksimal 120 km/jam. Untuk kereta api Sulawesi, kecepatan maksimalnya bisa mencapai 160 km/jam. 

Selain lebar sepur, jenis rel juga berpengaruh terhadap kecepatan kereta api. Kereta api Sulawesi menggunakan rel jenis R60. Penamaan tersebut memiliki arti, setiap 1 meter potongan rel memiliki berat 60 kg. Dengan lebar sepur 1.435 mm dan menggunakan rel jenis R60, membuat kereta api sulawesi memiliki tekanan gandar mencapai 25 ton. Jauh diatas kereta api Jawa yang memiliki tekanan gandar hanya 18 ton.

Keunggulan lainnya dari kereta api Sulawesi adalah minimnya perlintasan sebidang. Jadi kereta api tidak perlu mengurangi kecepatan ketika melewati area yang padat akan lalu lintas kendaraan. Selain tidak perlu mengurangi kecepatan, potensi kecelakaan antara kereta api dengan pengguna jalan lainnya bisa diminimalisir.

Armada yang digunakan untuk kereta api Sulawesi merupakan buatan dalam negeri, yaitu buatan PT INKA Madiun. Bagian depan kereta terlihat modern dengan desain aerodinamis. Kalau dicermati lagi, desain dari kereta api ini sama persis dengan desain LRT Jabodebek. Maklum, kedua kereta tersebut dibuat oleh perusahaan yang sama. 


Referensi :

  • https://www.majalahbandara.com/menyemarakkan-kereta-api-di-sulawesi-selatan/
  • https://www.detik.com/sulsel/bisnis/d-6316794/mengenal-lebih-dekat-kereta-api-di-sulsel-teknologi-rel-lebih-maju-dari-jawa
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Jalur_kereta_api_Trans-Sulawesi

Bagikan Postingan Ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Archives

Pengikut

Recent Posts